“Selamat menikmati lima tahun berikutnya
bersama saya” adalah kelakar yang disampaikan Budi Gunawan Sadikin saat
menghadiri acara Topping off Ceremony pembangunan gedung baru RS Pusat Otak
Nasional di Jakarta 15 Oktober 2024 lalu. Rupanya beliau sudah terinfokan akan
menjadi Menteri Kesehatan kembali, walau saat itu presiden baru-pun belum
dilantik.
Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama wakilnya Dante Saksono Harbuwono ternyata
benar dipercaya kembali mengemban jabatan tersebut dalam Kabinet Merah Putih
untuk periode 2024-2029. Setelah menjabat selama 4 tahun sejak 23 Desember
2020, Budi dan Dante kembali dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana
Negara, Jakarta pada Senin 21 Oktober 2024. Menkes Budi menyatakan bahwa di
bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, fokus utamanya akan mengejar
percepatan tiga program, yaitu skrining kesehatan, pembangunan rumah sakit di
daerah-daerah tertinggal, serta penanganan tuberkulosis.
Kepada
wartawan Budi mengatakan bahwa hal terpenting bagi Kemenkes adalah menjaga
masyarakat agar tetap sehat, bukan hanya mengobati masyarakat yang sakit. Salah
satu fokusnya adalah dengan melakukan skrining untuk seluruh masyarakat pada
semua siklus hidup. Menurutnya, tindakan promotif dan preventif lebih penting
dari pada tindakan kuratif. Untuk mencapai hal ini, perhatian lebih banyak
perlu diberikan kepada puskesmas dan posyandu, termasuk di dalamnya para dokter
umum, bidan, dan perawat. "Kita harus mengurus puskesmas dan posyandu, bukan hanya mengurus
rumah sakit. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter umum di puskesmas,
harus mendapat perhatian yang lebih banyak," ujarnya.
Fokus kedua mengacu kepada pembangunan cepat rumah sakit di
daerah-daerah tertinggal, dengan tujuan untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat
pedalaman. “Pembangunan rumah sakit bertujuan supaya masyarakat di daerah pedalaman
dapat mendapatkan akses dan layanan kesehatan yang sama dengan masyarakat di
kota-kota besar.” Jelas Budi. Menkes
Budi mengidentifikasi sebanyak 40 daerah dengan pembangunan rumah sakit yang
perlu disegerakan, termasuk Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Kalimantan.
Program ketiga adalah penyakit tuberkulosis ditangani dengan
lebih cepat. Hal ini mengacu pada tuberkulosis merupakan penyakit menular
dengan kematian paling banyak di dunia. “Sejak 100 tahun lalu, sebanyak 1 milyar
orang meninggal karena tuberkulosis. Selain itu, tuberkulosis merupakan
penyakit tertinggi ke-2 di Indonesia.” tegasnya.
Selain 3 program yang telah disebutkan, Menkes Budi
mengungkapkan permintaan Presiden Prabowo untuk memastikan ketersediaan dokter
dan dokter spesialis di rumah sakit. “Kita bikin puskesmas 10.000, 50 persennya
enggak ada dokter, padahal harusnya ada. Hal tersebut yang beliau minta supaya
diakselerasi," kata Budi.
Bila mengingat materi kampanya Presiden dan Wakil Presiden
terpilih, mereka menekankan pentingnya memperbaiki sistem kesehatan
di Indonesia dengan berfokus pada beberapa poin utama yaitu :
Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan
Prabowo berjanji untuk memastikan bahwa seluruh rakyat
Indonesia, termasuk yang berada di daerah terpencil, mendapatkan akses yang
lebih baik terhadap layanan kesehatan. Ini meliputi penguatan layanan kesehatan
primer seperti puskesmas dan klinik.
Perbaikan Infrastruktur Kesehatan
Prabowo menegaskan pentingnya membangun dan memperbaiki
fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang selama
ini belum memiliki infrastruktur yang memadai.
Penguatan Kemandirian Farmasi
Prabowo juga menargetkan peningkatan kemandirian dalam
produksi obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri. Ini sejalan dengan upaya
untuk mengurangi ketergantungan pada impor, yang selama ini menjadi salah satu
masalah utama dalam industri kesehatan nasional.
Digitalisasi Kesehatan
Prabowo menekankan pentingnya digitalisasi di sektor
kesehatan, seperti pengembangan rekam medis elektronik dan sistem layanan
kesehatan berbasis digital, agar pelayanan bisa lebih efisien dan menjangkau
seluruh masyarakat dengan lebih mudah.
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Medis
Prabowo juga berkomitmen untuk memperbaiki kesejahteraan dan
perlindungan bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, mengingat peran
penting mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Di luar aneka program maupun janji kampanye ada hal yang Dokter
gigi praktisi kebanyakan saat keluhkan yaitu repotnya masalah administrasi yang
harus diselesaikan melalui aneka aplikasi. Hampir setiap hari persoalan itu
muncul di grup-grup media sosial dokter gigi. Semoga hal tersebut akan menjadi
lebih sederhana dalam “lima tahun berikutnya bersama saya”.
[Artikel : Mutiara Azzahra, Messya Rachmani; Foto : detik.com;
Editor : Messya Rachmani]
Posting Komentar untuk "Selamat Menikmati Lima Tahun Berikutnya"