PT unilever Indonesia, Tbk melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), serta Asosiasi Rumah sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) menyelenggarakan kembali Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) dengan tema "Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”. Sudah 16 tahun sejak pertama kali diadakan, BKGN dselenggarakan, untuk tahun 2025 akan fokus pada edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan gusi yang sering terabaikan oleh masyarakat.
Peluncuran BKGN 2025 berlangsung di Plaza Timur Gelora Bung Karno Jakarta, 21 September 2025 dengan menampilkan bank legendaris “Gigi” yang memeriahkan peresmian acara dengan cara unik yakni
mengedukasi soal kesehatan gusi lewat jingle “Aku Gigi, Mulut Rumahku” yang
secara khusus di-remake menjadi lagu yang membawa pesan edukasi “Rahasia Gigi
Kuat adalah Gusi yang Sehat”.
Dalam acara peresmian BKGN 2025 sekaligus peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) ini, dr Elvieda Sariwati, M.Epid. Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kementerian Kesehatan mengatakan, momentum ini menjadi sangat penting untuk meningkatan kesadaran dalam menangani serta melakukan upaya promotif dan preventif dalam kesehatan gigi dan mulut. Menurutnya masalah gigi adalah masalah kesehatan terbanyak, terutama karies atau gigi berlubang, yang ditemukan pada semua kelompok umur, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Sementara itu
Ketua Pengurus Besar PDGI, drg. Usman Sumantri, MSc, mengatakan BKGN 2025
memberikan perhatian khusus pada kesehatan gusi juga karena penyakit gusi
adalah permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang. Menurut
Usman, kesehatan gusi kerap terabaikan padahal berperan besar dalam menopang
gigi dan menjaga fungsi mulut secara keseluruhan. kesadaran masyarakat
Indonesia dalam merawat kesehatan gusi masih rendah.
Ketua
Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M.,
Ph.D mengungkapkan bahwa penyakit gusi bukanlah hal sepele. Kondisi ini bisa
dialami siapa saja dan memiliki tahapan yang berbeda, mulai dari ringan hingga
serius. Karena itu, kesadaran menjaga kebersihan mulut menjadi kunci utama. Suryono
memberi contoh sederhana dari kebiasaannya sendiri, yang selalu rajin membawa
sikat gigi ke mana pun saya pergi.
Personal Care
Community Lead Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.,
mengatakan untuk melindungi masyarakat dari berbagai bahaya tersembunyi di
balik masalah gusi, BKGN 2025 sengaja mengangkat tema ‘Cek Gigi dan Gusi –
Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet’. "Tahun ini kami ingin menekankan
pentingnya menjaga bukan hanya gigi, tetapi juga gusi dan jaringan
penyangganya,” ujarnya.
Ketua
Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) Dr. drg.
Julita Hendrartini, M.Kes, AAK mengatakan sebagai tuan rumah tempat pelaksanaan
BKGN, pihaknya mempersiapkan diri dengan serius. Kegiatan ini bukan hanya ajang
pelayanan kesehatan gratis tetapi juga kesempatan menunjukkan eksistensi dan
memperkuat kolaborasi. BKGN adalah bentuk pengabdian masyarakat yang menjadi
pesta akbar karena mahasiswa, tenaga pendidik, dokter, hingga residen, ujarnya.
BKGN 2025 akan diselenggarakan mulai September hingga Desember 2025, menyediakan layanan gratis bagi 28.000 orang masarakat di 30 Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut seluruh Indonesia. Layanan akan meliputi pembersihan karang gigi, penambalan, aplikasi fluoride, hingga pencabutan gigi. Selain itu juga kaan diselenggarakan di 55 cabang PDGI seluruh Indonesia denagan melakukan edukasi di sekolah, termasuk di daerah terpencil.
[Artikel : Messya Rachmani; Foto : Alchemy]
Posting Komentar untuk "BKGN 2025 : Cek Gigi & Mulut Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet"