Jumat, 24 Maret 2017

COASS, APLIKASI PENGHUBUNG PASIEN DAN KOAS

Tujuh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan aplikasi yang memfasilitasi mahasiswa kedokteran gigi tingkat profesi  atau ko-asistensi (koas) dengan pasien untuk bertemu di dunia maya. 

Aplikasi bernama COASS ini berhasil menjadi jawara dalam ASEAN Business Model Competition 2017 dan akan mewakili ASEAN di International Business Model Competition di Amerika pada bulan Mei mendatang.
“COASS merupakan platform yang menghubungkan mahasiswa kedokteran gigi yang tengah mengambil pendidikan profesi dengan pasien gigi,” kata Arief Faqihudin, Ketua tim COASS, Jumat 24 Maret 2017 di Fortakgama UGM.
Arief menyebutkan dengan aplikasi COASS,  koas dan pasien dapat saling terhubung. Pasien dapat mengakses laman COASS.id dan login terlebih dahulu untuk bisa berkonsultasi secara gratis dan melakukan perawatan lanjutan. Setelah kasus terverifikasi maka akan muncul data pasien berupa jenis penyakit/kasus, jenis kelamin, dan usia. Selanjutnya, koas akan memilih pasien sesuai dengan kasus yang diperlukan dalam pendidikan profesi dokter gigi.
Pengembangan aplikasi ini dimulai sejak awal Januari 2017 lalu yang dilakukan oleh Silva Meliana dan Ratihana Nurul  dari Fakulutas Kedokteran Gigi serta Ilham Imaduddin, Damar Adi Prabowo, Ahmad Shalahuddin, Andhika Kurnia Harryajie dari Fakultas MIPA.
“Saat mulai membuka user pada awal Maret 2017 kemarin sudah lebih dari 100 koas dan 600 pasien yang melakukan input data. Bahkan, saat ini sudah ada 2.000 kasus yang berhasil ditangani,” Silva menambahkan pengembangan apilkasi ini berawal dari keprihatinanya akan “Lambatnya perguruan tinggi menghasilkan lulusan dokter gigi salah satunya karena keterlambatan dalam pendidikan profesi dokter gigi. Normalnya pendidikan profesi ditempuh 1,5-2 tahun, tetapi hampir 50% mahasiswa menempuh pendidikan ini lebih lama,” ucapnya.
Persoalan sulitnya mahasiswa koas mendapatkan profil pasien yang sesuai kebutuhan menjadi salah satu faktor utama lambatnya pendidikan profesi ini. Ditambah lagi dengan masalah jadwal koas yang tidak sesuai dengan jadwal pemeriksaan pasien. Sementara koas dibatasi oleh waktu.
“Harapannya dengan aplikasi ini memberikan kemudahan bagi koas dan pasien serta mengatasi lambatnya pendidikan profesi dokter gigi karena ketidaksesuaian jadwal keduanya,”harapnya.

COASS.id mengakomodasi koas dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM, namun ke depan juga akan disediakan ruang bagi mahasiswa koas dari universitas lainnya di Indonesia. Saat ini, menggandeng Rumah Sakit Gigi dan Mulut dalam melaksanakan perawatan pasien.  Selain itu, juga bekerjasama dengan Rumah Zakat dalam penyediaan transportasi untuk mobilitas pasien. *berita, foto : Humas UGM

0 comments:

BERITA

ACARA

ORGANISASI

WAWASAN

OPINI

 
Hak cipta copyright © 1997-2024 Dentamedia, isi dapat dikutip dengan menyebutkan sumbernya
© free template by Blogspot tutorial